Kamis, 10 November 2016

Biografi Marsha Chikita Fawzi


She’s a person with many talents and a positive mind! Itulah kesan yang membekas di kepala saya begitu selesai ngobrol dengan Marsha Chikita Fawzi di rumahnya di kawasan Bintaro. Satu hal yang pasti, gadis lulusan Multimedia University Malaysia kelahiran 28 Januari 1989 ini adalah seniman andal di bidang animasi dan musik.

Nggak heran kalau darah seni mengalir di diri Chiki, berhubung ia adalah putri dari musisi legendaris Indonesia (di zaman om-tante kamu, sih, sob), Ikang Fawzi dan mantan aktris Marissa Haque. Chiki sendiri mengaku sangat mengidolakan Om Ikang. “Ayah itu seniman yang family man, sangat bertanggung jawab sama keluarga. Ayah juga sosok yang humble banget!” begitu seru Chiki memulai percakapan.Cerita sedikit dulu, ya. Dulu, setelah lulus kuliah [di Malaysia], aku kerja di sebuah studio animasi di Malaysia. Kantor ini adalah kantor animasi Upin Ipin, sehingga aku jadi tahu kisah-kisah di balik kesuksesan tayangan Upin Ipin.
Awalnya, Upin Ipin nggak langsung jadi acara animasi yang sukses, lho. Malah sempat beberapa kali ditolak dan nggak direspon investor serta stasiun TV. Tetapi empat orang founder Upin Ipin nggak menyerah. Mereka terus mempromosikan Upin Ipin ke teman-teman lewat media sosial, sampai akhirnya mulai viral. Setelah animasi Upin Ipun cukup banyak mendapat view di Internet, baru, deh, dia dilirik TV 9 (stasiun TV Malaysia yang pertama kali menayangkan Upin Ipin).
Trus, Upin Ipin mulai diperkenalkan ke Indonesia, dan responnya luar biasa. Asal tahu aja, pemasukan kantor animasi Upin Ipin paling banyak dari penjualan merchandise di Indonesia, lho. Fanbase dan surat pembaca juga kebanyakan datang dari Indonesia. Jadi sebetulnya, respon masyarakat Indonesia terhadap animasi, tuh, bagus banget.
Dulu banyak banget turis yang berkunjung ke kantor aku di Malaysia, karena mereka mau main ke “Negeri Upin Ipin”.
Setelah sadar bahwa industri animasi menguntungkan negara, pemerintah Malaysia mulai memberi dukungan dengan mengadakan kompetisi animasi yang berhadiah besar serta memberikan kesempatan kepada anak muda untuk memiliki kantor gratis selama dua tahun pertama. Mahasiswa juga didorong untuk berlomba membuat Intellectual Property atau ikon animasi.
Mungkin kalau Indonesia mau membuat kebijakan yang mendukung para animator startup, prospek karir animator di Indonesia juga bisa berkembang besar.
Satu hal yang perlu digaris bawahi, banyak animator Indonesia ingin meng-copy kesuksesan Upin Ipin. Menurut aku itu salah banget. Untuk menjadi sukses, kita ‘kan harus be the best or be the first. Jadi jangan bikin yang kayak Upin Ipin lagi, lah! Kita harus cari formula baru, konsep baru, dan membuat sebuah karya yang berbeda.
Selain menjadi animator dan musisi, kamu juga mengajar di pulau. Apa, sih, alasan kamu tertarik mengajar, khususnya anak-anak pulau?
Dulu aku punya senior di kampus, orang Indonesia juga, namanya Gatya Pratiniyata. Dia adalah Pengajar Muda di Indonesia. Aku penasaran, kenapa dulu dia mau ninggalin karirnya demi menjadi Pengajar Muda di Halmahera Selatan. Akhirnya aku cari info tentang Indonesia Mengajar, Pengajar Muda dan Kelas Inspirasi. Pas pulang ke Jakarta, aku mendatangi kantor Indonesia Mengajar dan menawarkan diri untuk jadi relawan.
Langsung datang aja gitu ke sana?
Iya! Hehehe… Aku datang, memperkenalkan diri, dan bilang bahwa aku jatuh cinta dengan Indonesia Mengajar dan kepengen jadi bagian dari kegiatan ini.
Ceritain, dong, pengalaman kamu selama mengajar di sana! Apa pengalaman yang paling berkesan?
Wah, pengalamannya seru banget! Lewat program Indonesia Mengajar, aku jadi banyak bertemu dengan anak-anak di daerah dan mengenal karakter mereka selama proses belajar mengajar. Dan yang  paling penting, lewat program ini, aku jadi tahu tentang kondisi nyata pendidikan di Indonesia.
Selain anak-anak di pulau, aku juga banyak ketemu teman-teman sesama relawan. Banyak sekali dari mereka yang betul-betul mencintai negeri ini. Mereka adalah kumpulan orang baik yang mau berbuat sesuatu yang nyata buat Indonesia. Aku banyak belajar dari teman-teman relawan di Indonesia Mengajar, khususnya tentang ketulusan.
Sumber:http://www.youthmanual.com/post/profil/chikita-fawzi-seniman-andal-yang-gemar-berbagi-ilmu

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

lagu blog

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Unordered List

Dragonball Z - Trunks

Pages

Theme Support

Flag Counter